Pertengkaran

Tak ada yang bisa di banggakan dari pertengkaran, apalagi membuat keonaran dan merpotkan orang lain. Tetapi, dengan alasan yang cukup membuat emosi dan kepala panas, akhirnya tepat tanggal 8 oktober terjadilah perkelahian yang secara spontan. Sangatlah tidak etis sampai pakaianya Dia (*Yg di ajak bertengkar) sobek, tetapi itu semua di luar kepala. Berawal dari akar masalahnya, Dia laki-laki yang mempunyai sifat jelek, suka mengintip rok cewe',berkata kotor,tidak sopan,dan bersikap tidak baik kepada orang lain termasuk cewe' yang aku sayangi. Tidak terima atas perlakuannya, akhirnya ku buat janji padanya pada tanggal tersebut. Terjadilah pertengkaran dan perkelahian, sesal ada di hatiku. Bukan karena pertengkaran ini, tetapi karena hasil dari sebuah pertengkaran/perkelahian adalah sanksi dari sekolah. Tertangkap satpam saat berkelahi, akhirnya di bawa ke tempat ruangan (*kyknya sih TU). Setelah di periksa dan di introgasi oleh Kepala sekolah tersebut, akhirnya menemui jalan damai (dihati ngk mau damai donk) tetapi buruknya Kepala sekolahnya menghubungi staff wakil kesiswaan sekolah ku. Jalan damai ada dan tentunya sanksi juga ada. Keesokkan harinya, tepat tanggal 9 oktober, aku di panggil Wakil Kesiswaan untuk memberikan keterangan kejadian dan orang tua ku pun di panggil.

Penyesalan dan hikmah datang kepadaku, padahal aku sudah kelas 3 yang titik akhirnya sangat berat dan harus berhati-hari dalam bersikap. Ini perkelahian Pertama selama 3 tahun menjadi pelajar dan Terakhir untuk di kelas 3 ini. Sebaiknya, untuk beberapa bulan kedepan sampai selesai UN dan US, aku harus menjaga sikap dan etika yang baik selama di sekolah. Tidak ada rasa bangga dalam perkelahian, rasa puaslah yg ada setelah emosi terlampiaskan. Tetapi aku janji, ini yang pertama dan terakhir bermasalah karena bertengkar. ^.^ Pengalaman adalah guru yang baik